Minggu, 30 Oktober 2011

Akuntansi Biaya 10


ACTIVITY BASED COSTING (ABC)

Pengertian Activiti Based Costing

ABC didefinisikan sebagai sutu sistem pendekatan perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas- aktivitas yang ada di perusahaan. Sistem ini dilakukan dengan dasar  pemikiran bahwa penyebab timbulnya biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan, sehingga wajar dilakukan berdasarkan  aktivitas tersebut.
Walaupun ABC dikembangkan dari perusahaan manufaktur, ABC saat ini dapat diterapkan pada berbagai sektor  industri, termasuk dibidang jasa dan sektor publik.

Perbedaan Antara ABC dan Traditional Costing

Pada trditional costing biasanya seluruh biaya tidak langsung akan dikumpulkan  Dalam suatu pengelompokan biaya, kemudian seluruh total biaya tersebut dialokasikan dengan dasar pengalokasian kepaada suatu objek biaya.
Pada ABC,seluruh biaya tidak akan langsung dikumpulkan dalam beberapa kelompok biaya sesuai dengan aktivitas masing-masing yang berhubungan, kemudian masing-masing kelompok biaya tersebut dihubungkan dengan masing-masing aktivitas dan dialikasikan berdasarkan aktivitasnya masing-masing.

Hirarki biaya

Merupaka pengelompokan biaya dalam bebagai kelompok biaya yang didasarkan atas tingkat kesulitan untuk menentukan hubungan sebab akibat serta untuk dasar pengalokasian.
Ada empat kategori dalam pengelompokan biaya pada ABC, adalah sebagai berikut.
1.       Biaya untuk setiap unit
2.       Biaya untuk setiap kelompok unit tertentu
3.       Biaya untuk setiap produk /jasa tertentu
4.       Biaya untuk setiap fasiitas tertentu
Proses Implementasi ABC
Berikut ini adalah tahapan penyusunan hingga implementasi ABC.
1.       Tahap 1. Memeriksa ulang seluruh informasi keuangan perusahaan
2.       Tahap 2. Menentukan tujuan penerapan sistem ABC
3.       Tahap 3. Menetapkan aktivitas utama yang menyebabkan perubahan pada beban tidaklangsung/overhead.
4.       Tahap 4. Menghubungkan biaya tidak langsung dengan aktivitas sehingga dapat dihitung tarif per unit untuk setiap dasar alokasi yang digunakan untuk pembebanan biaya tidak langsung.
5.       Tahap 5. Menghitung biaya tidak langsung yang dibebankan pada setiap objek  biaya
6.       Tahap 6. Menghitung total biaya untuk setia ojek biaya
7.       Tahap 7. Menggunakan hasil perhitungan ABC tersebut untuk melakukan perbaikan dan pengambilan keputusan yang relevan.
Kelebihan dan kelemahan sistem ABC
Kelebihan dari Sistem ABC
1.       Biaya produk yyang lebih akurat
2.       Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas
3.       Sistem ABC mengakui bahwa aktivitas penyebab timbulnya sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses produksi.

Akuntansi Biaya 9


BIAYA OVERHEAD PABRIK

Sifat dari Biaya overhead pabrik
Biaya over head pabrik dapat didefinisikan sebagai berikut
1.      Konsep dasar
Biaya-baya yang harus terjadi meskipun biaya tersebut secara langsung tidak mempunyai hubungan yang dapat diukur dan diamati terhadap satuan-satuan aktivitas tertentu, produksi atau tujuan-tujuan biaya.
2.      Definisi aplikasi
Meskipun hubungan dengan pencapaian atas tujuan perusahaan, biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang dari segi masalah praktis tidak dapat Dibebankan kepada tujuan-tujuan tersebut secara langsung.
Bahan langsung dan tenaga kerja langsung merupakan biaya utama dari suatu produk. Semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung dikelompokan sebagai biaya overhead pabrik. Istilah lain dari biaya overhead pabrik adalah biaya produksi tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi tidak langsung lainya seperti air,listrik,telepon dll
Klasifikasi Biaya Overhead Pabrik
1.                  Bahan tidak langsung dan perlengkapan, merupakan bahan yang dipakai dalam produksi yang tidak dapat dibebankan secara langsung dan biaya
2.                   Tenaga kerja tidak langsung
3.                  Biaya tidak langsung lainya seperti pemeliharaan gedung pasbrik, pemeliharaan mesin dan peralatan

Biaya overhead pabrik taksiran

Dalam menyu7sun taksiran aabila pabrik, pertama – tama dan di kelompokan atas element tetap dan element variabel kemudian asumsi – asumsi harus di buat mengenai biaya – biayaproduksi akan di oengaruhi oleh inflasi dan perubahan – perubahan dalam teknologi.
Kapapsitas pabrik ada empat tingkat yang di gunakan dalam menentukan tarif overhead pabrik
1.                   Kapasitas teoristis/kapasitas ideal
2.                   Kapasitas praktis/realistis
3.                   Kapasitas sesungguhnya di harapkan
4.                   Kapasitas normal atau jangka panjang

Pengaruh Kapasitas  Diatas Tarif overhead Pabrik

Karena adanya element biaya tetap dalam biaya overhead pabrik, dengan kapastas yang lebih tinggiakaqn diperoleh tarif overhead yang lebih rendah

Penentua Tarif Biaya Overhead pabrik

Dalam memilih basis alokasi yang akan di gunakan sebagai angka penyebut dalam rumus penentuan tarif BOP harus mempertimbangkan hal – hal  berikut
1.             Adanya hubungan langsung antara basis alokasi yang berdiridengan biaya Overhead Pabrik       yang akan di bebankan
2.                   Paling mudah untuk dihitung dan di terangkan
3.                   Menentukan biaya tambahan yang paling sedikit        
Ada beberapa basis alokasiyang dapat digunakan untuk menghiting tarif biaya overhead pabrik.
1.      jumlah unit produksi
2.      biaya bahan langsung
3.      biaya tenaga kerja langsung
4.      jumlah jam tenaga kerja langsung
5.      basis alokasi jumlamjam mesin 
Basis Alokasi Dalam Sistem ABC
Sistem ABC mengunakan sebagai pemicu biaya dalam membebankan BOP kepada produk yang di hasilkan. Tarif biaya overhead pabrik yang dengan kegiata pemasangan mesin dapat di hitung dengan rumus berikut.
Biaya overhead pabrik pemesanan  = tarif biaya overhead
Jumlah jam pemasangan                     pabrik per jam pemasangan
Biaya Overhead Pabrik Yang di Bebankan
Sebagai contoh misalnya: suatu pekerjaan menghasilkan waktu 20 jam mesin. Jika tarif BOP adalah 600 per jam mesin maka overhead pabrik yang di bebankan kepada pekerjaan sebagai berikut adalah sebesar 12000 (20x600)
Biaya Overhead Pabrik Yang Sungguhnya
Biaya overhead pabrik yang di catat dalam jumlah setiap hari dan selanjutnya di pindahkan ke buku besar secara periodik dan buku tanmbahan secara kronologis. Tujuan  pokok dari pencatatan dan pengumpulan BOP adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengendalian, dimana dalam suatu proses pengendaian di perlukan laporan biaya untuk masing – masing kepala departemenet yang bertanggung jawab atas biaya yang terjadi dalam departementnya.
Pencatatan Atas BOP  Yang Di Bebankan Dan Analisis Selisih
Sebagai suatu ilustasi swelama bulan januari PT.YUSA telah menunakan 15200 jam mesin dengan BOP yang sesungguhnya adalah sebagai berikut
Penyusutan peralatan pabrik                            Rp       83.000.000
Suoervisi                                                                  115.000.000
Listrik                                                                        44.500.000
Perlengkapan pabrik                                                  41.000.000
Reparasi dan pemeliharaan                                         33.620.000
Sewa                                                                         36.000.000
Jumlah                                                          Rp       253.120.000

Jumlah biaya overhead pabrik tetap adalah sebesar Rp 192.000.000. Tarif biaya overhead pabrik yang di tetapkan Rp 22.500/jam mesin termasuk tarif overhead  variabel sebesar Rp 10.500.
Biaya overhead pabrik yang di bebankan sejumlah Rp 342.000.000 (15.200xRp22.500). Ayat jurnal untuk mencataat biaya overhead pabrik yang di bebankan  adalah sebagai berikut:

Barang dalam proses                                        342.000.000
BOP yang di bebankan                                                            342.000.000

 Pada akhir periode,di tutup di akun BOP. Ayat jurnal yang di buat adalah sebagai berikut.

BOP yang di bebankan                                                342.000.000
BOP                                                                             342.000.000

Setelah penjurnalan ini, saldo dari akun BOPyang dibebankan menjadi nol
Dan akun BOP telihat sebagai berikut.



Biaya Overhead Pabrik
Penyusutan peralatan pabrik                83.000.000

Supervisi                                                 115.000.000
Listrik                                                         44.500.000
Perlengkapan pabrik                               41.000.000
Reparasi dan pemelliharaan                  33.620.000
Sewa                                                          36.000.000
Overhead
Yang dibebankan            342.000.000



                             

Penentuan Selisih Anggaran dan Selisih Kapasitas

Biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan dapat dianalisis lebih lanjut dengan cara merinci menjadi dua selisih,yaitu selisih anggaran dan selisih kapasitas. Selisih anggaran merupakan suatu selisih yang berhubungan dengan faktor anggaran dan sering kali terutama disebabkan oleh perbedaan biaya overhead pabrik variabel. Sedangkan selisih kapasitas adalah suatu selisih yang disebabkan oleh faktor kapasitas atau tingkat kegiatan dan perbedaan tersebut tercermin dari biaya overhead pabrik tetap.
Penentuan dan perhitungan atas kedua jenis selisih tersebut dapat ditunjukkan berikut ini dengan melanjutkan ilustrasi dari PT Yusa.

Biaya overhead oabrik yang sesungguhnya
353.120.000
anggaran yang diperkenankan pada kapasitas yang dicapapi
Biaya overhead pabrik tetap                                                           192.000.000

biaya overhead pabrik variabel
(15.200x10.500)                                                                                 159.600.000


351.600.000
selisih anggaran
1.520.000

Merugikan
anggaran yang diperkenankan
351.600.000
biaya overhead pabrik yang dibebankan
(15.200x22.500)
342.000.000
selisih kapasitas
9.600.000

Merugikan
biaya overhead pabrik yang kurang dibebankan sejumlah 11.120.000, dirinci sebagai berikut
selisih anggaran
1.520.000
selisih kapasitas
9.600.000
jumlah biaya overhead yang kurang dibebankan
11.120.000

Akuntansi Biaya 8


BIAYA TENAGA KERJA

Pengertian dan Klasifikasi dari Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan harga atau jumlah rupiah tertentu yang dibayarkan kepada para pekerja atau karyawan yang bekerja pada bagian produksi. Biaya ini terdiri atas dua elemen utama,yaitu sebagai berikut.
1.      Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan.
2.      Biaya tenaga kerja tidak langsung
biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi.
Sistem Biaya Tenaga Kerja
Pencatatan Waktu Hadir
Pencatatan waktu hadir mempunyai dua tujuan, yaitu:
1.      Menghimpun data yang dipakai sebagai dasar untuk membuat daftar gaji dan  upah
2.      Menghimpun data yang dipakai sebagai dasar untuk pendistribusian biaya tenaga kerja kepada berbagai tujuan biaya, Seperti pekerjaan-pekerjaan, proses departemen, dan pusat-pusat biaya.
Pembuatan daftar gaji dan upah
Prosedur dalam pembuatan daftar gaji dan upah yang dilaksanakan oleh bagian gaji dan upah adalah sebagai berikut.
1.      Menerima data jumlah jam untuk tenaga kerja harian atau jam-jaman dan tenaga kerja yang digaji secara bulanan.
2.      Menerima data-data perubahan dalam tarif gaji dan upah, bonus, premi, lembur dan data lainnya dari bagian personalia.
3.      Menerima data-data mengenai perubahan dalam pemotongan gaji dan upah
4.      Menghitung gaji bruto dan gaji bersih, an upah bruto  dan upah bersih
5.      Menyusun daftar gaji dan upah yang menunjukkan nomor pokok pegawai, nama pegawai,jumlah hari, jumlah jam kerja normal, jumlah jam kerja lembur dan lain-lain.
6.      Mengirimkan daftar gaji dan upah kebagian keuangan atau bendaharawan sebagai dasar pembayaran.
Prosedur Pembayaran
Bagian keuangan meneliti daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian gaji dan upah. Berdasarkan kepada daftar  gaji dan upah yang telah diperiksa, bendahara membayar gaji dan upah memuat dan menyetujui bukti kas yang keluar.
Distribusi Biaya
Fungsi distribusi biaya tenaga kerja merupakan tanggun jawab dari bagian akuntansi biaya, dan sangat erat hubungannya dengan fungsi bagian upah dan gaji. Distribusi biaya tenaga kerja harus menjamin bahwa produk, departemen, proses, atau tujuan biaya yang ainnya telah dibebankan dengan layak atas biayadari jasa tenaga kerja yang digunakan.
Sistem Upah Intensif
Karakteristik dari Sistem Upah Intensif
1.      Sistem upah intensifharus berdasarkan standar yang ditetapkan secara ilmiah melalui studi waktu, evaluasi tugas, dan unit aktifitas.
2.      Sistem intensif harus dimengerti oleh para pegawai sebelum mulai bekerja, atau diangkat sebagai pegawai.
3.      Seluruh tugas atau pekerjaan dari tenaga kerja langsung harus ditentukan dengan basis intensif.
4.      Dalam menetapkan bonus harus semata-mata mempertimbangkan mutu produksi.
5.      Standar yang telah ditetapkan seharusnya tidak diubah, lecuali ada perubahanmetode.
6.      Suatu imbalan jasa yang tinggi harus dibayarkan untuk hasil pekerjaan yang melebihi standar.
Sistem Tarif Unit per Produk
Sistem ini membayar upah dengan tarif yang lebih tingggi dari pada tarif dasar apabila hasil produksi melebihi standar yang telah ditetapkan. Namun para pekerja dengan tetap dibayar tarif upah dasar sekalipun mereka tidak menghasilkan unit produk sama sekali.
Sistem bonus Seratus Persen.
Dalam sistem ini standar dinyatakan dalam waktu dan kuantitas keluaran.tarif standar per unit dalam bentuk uang diganti dengan jumlah waktu standar yang diperkenankan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Apabila seorang pekerja menghasilkan sejumlah produk dalam waktu standar atau kurang, maka pekerjaan tersebut dibayar dengan waktu standar dikali tarif dasar per jamnya.
Akuntansi Biaya Tenaga kerja
Elemen biaya dari tenaga kerja yang besar atau dominan adalah gaji dan upah. Gaji biasanya dilakukan melalui pembayaran tetap kepada tenaga pimpinan. Sedangkan upah biasanya dibayarkan atas dasar jumlah jam dan secara mingguan atau jumlah unit seperti jumlah per potong atau jumlah per lembur kepada tenaga produksi.