Minggu, 30 Oktober 2011

Akuntansi Biaya 6


PENENTUAN HARGA POKOK ATAS PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Pengertian dan Karakteristik
Produk bersama ( join products) adalah dua produk atau lebih yang dihasilkan secara simultan dari suatu proses tertentu dimana masing-masing produk mempunyai nilai penjualan yang relatif besar atau berarti. Apabila proses bersama tersebut disamping menghasilkan produk dengan nilai penjualan yang relatif besar juga sekaligus menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai penjualan yang relatif tidak berarti atau kecil , produk tersebut digolongkan sebagai produk sampingan (by-products).
Untuk membandingkan antara produk bersama dan produk sampingan, berikut ini disajikan beberapa karakteristik dari kedua jenis produk tersebut.
Produk Bersama
Produk Sampingan
1)    Merupakan produk-produk utama yang dihasilkan dengan sengaja sesuai dengan tujuan produksi, melalui suatu proses dan dilakukan secara simultan.
2)    Nilai penjualan adalah relatif besar bila dibandingkan dengan produk-produk sampingan yang dihasilkan, dan relatif sama diantara produk-produk utama.
3)    Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang sama.
4)    Sering kali memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
5)    Salah satu produk tidak dapat dihasilkan tanpa memproduksi yang lain.
1)   Dihasilkan bersama dengan produk utama dalam suatu proses tanpa dimaksudkan untuk membuat produk-produk lain.

2)   Nilai penjualan adalah relatif kecil atau tidak berarti, bila dibandingkan dengan produk-produk utama.

3)   Dihasilkan dalam jumlah unit yang lebih sedikit.

4)   Kadang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan pembungkusan.
5)   Produk ini tidak akan dapat dihasilkan tanpa memproduksi produk utama.

Biaya Bersama dan Titik Pisah
Produk yang dihasilkan secara simultan dalam suatu proses dapat digolongkan dalam dua kelompok besar yakni produk bersama dan produk sampingan. Maka dapart dikatakan bahwa produk-produk tersebut telah mencapai waktu atau titik pisah (splitt off point).

Akuntansi Untuk Produk bersama
Ada empat metode yang dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya produksi bersama kepada masing-masing jenis produk, yaitu:
1.      Metode nilai pasar
2.      Metode unit fisik
3.      Metode biaya per unit rata-rata biasa
4.      Metode biaya per unit rata-rata tertimbang
Metode Nilai Pasar
Dalam penerapan metode nilai pasar atau nilai jual terdapat dua variasi berdasarkan dari kondisi produk bersama tersebut, :
(1)   Harga/nilai pasar produk pada waktu titik pisah diketahui
(2)   Harga/nilai pasar produk pada waktu titik pisah tidak diketahui
 Nilai pasar produk bersama diketahui pada titik pisah
Metode ini mengalokasikan biaya bersama kepada berbagai jenis produk atas dasar nilai pasar relatif dari masing-masing produk. Sebagai ilustrasi, PT RIAN menghasilkan tiga jenis produk bersama yaitu produk A, produk B, dan produk C dengan jumlah biaya bersama Rp 160.000.000. Data produk an nilai pasar pada titik pisah adalah sebagai berikut.
Produk
Jumlah Unit produksi
Nilai Pasar per  Unit
A
B
C
10.000
15.000
15.000
                  Rp 5.000
6.000
4.000

 Tabel berikut ini menunjukkan cara alokasi dari biaya bersama dengan menggunakan nilai pasar
Produk
Jumlah Unit Produksi
Nilai Pasar Per  Unit
Jumlah Nilai Pasar
Nilai Pasar Relatif (%)
Alokasi dari Biaya Bersama
A
B
C
10.000
15.000
15.000
Rp 5.000
6.000
4.000
Rp 50.000.000*
     90.000.000
     60.000.000
   200.000.000
25%*
45%
30%
100%
Rp 40.000.000**
 72.000.000
 48.000.000
  160.000.000

*)    25%=50.000.000/200.000.000
**) 40.000.000=25% X 160.000.000


Nilai Pasar produk Bersama Tidak Diketahui pada Titik Pisah
Jika pada saat titik pisah, semua produk bersama saat itu dalam koondisi tidak laku dijual sehingga nilai pasar dari produk bersama tidak diketahui. Maka biaya bersama dialokasikan dengan menggunakan nilai pasar hipotesis pada titik pisah. Nilai pasar hipotesis ini dapat diperoleh dengan mengurangi tambahan biaya pengolahan yang dikeluarkan setelah titik pisah dari nilai pasar untuk setiap produk barang jadi. Berikut ini adalah contooh ilustrasi cara alokasi berdasarkan nilai hipotesis.

Produk
Nilai pasar/ unit
Barang Jadi
Biaya Pengolahan
Setelah Titik Pisah
A
B
C
                Rp 10.000
8.000
7.000
             Rp 25.000.000
30.000.000
20.000.000

Alokasi atas biaya bersama kepada masing-masing produk dapat ditunjukkan dalam tabel berikut.
 

Produk
Jumlah Unit Produksi
Nilai Pasar per Unit
Jumlah Nilai Pasar*
Biaya Pengolahan Setelah Titik Pisah
Nilai Pasar hipotesis**

Alokasi dari Biaya Bersama***
A
B
C
10.000
15.000
15.000
Rp 10.000
        8.000
        7.000
Rp 100.000.000
     120.000.000
     105.000.000
 

    325.000.000
Rp 25.000.000
     30.000.000
    20.000.000


 

    75.000.000
Rp 75.000.000
     90.000.000
     85.000.000
 

   250.000.000
Rp 48.000.000
     57.600.000
     54.400.000
 

   160.000.000
*) Nilai pasar = Jumlah Unit x Nilai Pasar per Unit
**)Nilai Pasar Hipotesis = Nilai Pasar – Biaya Pengolahan Setelah Titik Pisah
***) Alokasi Bersama = Nilai Pasar Hipotesis / Total Nilai Pasar Hipotesis x Biaya Bersama

Metode Unit Fisik
Metode ini mengalokasikan biaya bersama kepada produk-produk dengan menggunakan ukuran unit atau fisik sebagai basis alokasi. Ukuran fisik ini dapat dinyatakan dalam satuan berat, volume, dan ukuran lainnya. Metode ini menghendaki bahwa produk bersama pada akhirnya harus diukur dalam unit pengukur yang berlainan, maka apat digunakan suatu angka penyebut yang umum untuk mengkonversi produk bersama tersebut dalam bentuk satuan pengukur yang sama.
Sebagai ilustrasi dari metode ini, juga digunakan data dari PT RIAN, dengan anggapan produk yang dihasilkan menggunakan satuan pengukur yang sama.
Produk
Jumlah unit yang Dihasilkan
Alokasi dari Biaya Bersama
A
B
C
Jumlah
10.000
15.000
15.000
40.000
Rp 40.000.000*
60.000.000
60.000.000
160.000.000
*)40.000.000 = 10.000/40.000x160.000.000

Metode per Unit Rata-rata Biasa
Dengan menggunakan metode ini dan data dari PT RIAN , alokasi dari biaya bersama dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini.
Produk
Jumlah Unit yang Dihasilkan
Alokasi dari Biaya Bersama
A
B
C
10.000
15.000
40.000
          Rp Rp 40.000.000*
        60.000.000
      160.000.000

Selanjutnya melakukan alokasiatas biaya bersama kepada setiap produk berdasarkan rumus:
Alokasi dari biaya bersama  = biaya per unit x jumlah unit dari setiap produk
Alokasi untuk biaya A   = Rp 4.000 x 10.000 = Rp 40.000.000

Biaya per Unit Rata-rata tertimbang
Dalam metode ini masing-masing produk bersama diberikan bobot berdasarkan kepada berbagai fakta, seperti: kesulitan dalam memproduksi, jumlah bahan yang dipakai , waktu yang dihabiskan, perbedaan dalam tenaga kerja dan ukuran fisik. Dengan menggunakan data dari PT RIAN, masing-masing produk diberikan bobot sebagai berikut.
produk
A  :  5

produk
B  :  4

produk
C  :  6

Sebagai ilustrasi untuk alokasi dari biaya bersama ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Produk
Jumlah Unit yang Dihasilkan
Bobot
Jumlah Unit Tertimbang
Alokasi dari Biaya Bersama
A
B
C
10.000
15.000
15.000

5
4
6

50.000
60.000
90.000
200.000
Rp 40.000.000
48.000.000
72.000.000
160.000.000

Akuntansi untuk Produk Sampingan
Penghitugan dan pelakuan biaya atau harga pokok dari produk sampingandibagi dalam dua kelompok, yaitu:
Kelompok 1.
Produk sampingan dipandang sebagai bagian yang tidak berarti yang tidak berarti, sehingga tidak ada biaya produk bersama yang dialokasikan kepadaproduk-produk tersebut.
Ada dua metode yang bias digunakan dalam kelompok ini.
Metode 1
Pendapatan penjualan produk sampingan disajikan dalam laporan Laba Rugi sebagai:
a.       Pendapatan penjualan
b.      Pendapatan lain-lain
c.       Pengurangan terhadap harga pokok penjualan  dari produk utama
d.      Pengurangan terhadap jumlah biaya produksi dariproduk utama.
Sebagai ilustrasi untuk keempat bentuk penyajian dari penjualan produk sampingan dapat digunakan data berikut.
Persediaan awal 2.000 unit @ Rp 2.500                                  Rp   5.000.000
Jumlah biaya produksi 12.000 unit@ Rp 2.500                        Rp 30.000.000
Penjualan dari produk utama ( 11.000 ) unit                             Rp 33.000.000
Pendapatan dari penjualan produk sampingan                          Rp   3.000.000
Beban pemasaran dan administrasi                                           Rp   3.600.000
Persediaan akhir (3.000xRp 2.500)                                         Rp   7.500.000
Penyajian pendapatan dari penjualan produk sampingan dalam laporan Laba rugi dengan menggunakan metode 1 untuk butir a dan b adalah sebagai berikut.
                                   




a. Pendapatan

b.Pendapatan




 Penjualam

lain-lain
Penjualan






Produk utama

 Rp  33.000.000

 Rp  33.000.000

Produk sampingan

 Rp    3.000.000



Jumlah penjualan

 Rp  36.000.000

 Rp  33.000.000







Beban Pokok Penjualan





Persediaan awal

 Rp    5.000.000

 Rp    5.000.000

Biaya produksi

 Rp  30.000.000

 Rp  30.000.000








Biaya dari barang yang




    tersedia untuk djual
 Rp  35.000.000

 Rp  35.000.000

Persediaan Akhir

 Rp    7.500.000

 Rp    7.500.000








Jumlah beban pokok




    penjualan

 Rp  27.500.000

 Rp  27.500.000
Laba bruto


 Rp    8.500.000

 Rp    5.500.000







Beban pemasaran dan Adm

 Rp    3.600.000

 Rp    3.600.000
Laba operasi


 Rp    4.900.000

 Rp    1.900.000







Pendapatan lain:






Pendapatan dari penjualan




     produk sampingan


 Rp    3.000.000







Laba bersih Sebelum pajak




     penghasilan


 Rp    4.900.000

 Rp    4.900.000








Penyajian laporan Laba Rugi untuk butir c dan d berturut-turut adalah sebagai berikut.






c. Pengurangan dari






HPP produk utama







Penjualan: Produk utama



 Rp          33.000.000







Beban Pokok Penjualan





Persediaan awal



 Rp            5.000.000

Biaya produksi



 Rp          30.000.000








Biaya dari barang yang




       tersedia untuk djual


 Rp          35.000.000

Persediaan Akhir



 Rp            7.500.000








Jumlah beban pokok  penjualan

 Rp          27.000.000

Pendapatan dari penjualan




       produk sampingan


 Rp            3.000.000








Beban Pokok Penjualan neto


 Rp          24.500.000







Laba bruto




 Rp            8.500.000
Beban pemasaran dan Adm



 Rp            3.600.000







Laba bersih Sebelum pajak penghasilan


 Rp            4.900.000




























d. Pengurangan dari






biaya produksi







Penjualan




 Rp          33.000.000
Beban Pokok Penjualan





Persediaan awal



 Rp            4.500.000








Biaya produksi



 Rp          30.000.000

Pendapatan dari penjualan produk sampingan
 Rp            3.000.000








Biaya produksi neto



27000000








Biaya dari barang yang tersedia untuk dijual
 Rp          31.500.000

Persediaan Akhir



 Rp            6.750.000








Jumlah beban pokok penjualan

 Rp          24.750.000







Laba bruto




 Rp            8.250.000
Beban pemasaran dan Administrasi


 Rp            3.600.000







Laba bersih Sebelum pajak  penghasilan


 Rp            4.650.000







1 komentar:

  1. Stainless Steel vs. Stainless Steel - Trademarks, Inc.
    Stainless ford edge titanium 2019 steel vs. stainless steel. We do our best polished titanium to provide affordable replacement products titanium tools for 2019 ford fusion hybrid titanium the t fal titanium pan most popular manufacturers of products at America's most

    BalasHapus