Minggu, 30 Oktober 2011

Akuntansi Biaya 4


METODE HARGA POKOK PROSES

Tujuan Dan Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
Tujuan dari metode harga pokok proses pada akhirnya adalah menentukan harga pokok atau biaya perunit yaitu dengan membagi biaya pada suatu periode tertentu dengan jumlah unit produk yang di hasilkan pada periode tersebut
Karakteristik dari metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:
1.      Biaya – biaya di akumulasikan menurut pusat biaya dan bukan berdasarkan pesanana
2.      Biaa produksi di bebankan  kepada akun barang dalam proses
3.      Jumlah unt dari barang dalam proses harus di nyatakan dalam bentuk tingkat penyelesaianya dan unit yang di anggap selesai, di peroleh dengan mengkonfersikan jumlah unit yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat penyelesaiian pada akhir periode ‘
4.      Biaya perunit di hitung menurut pusat biaya
5.      Pada saat produks selesai dalam suatu produksi, jumlah unit yang selesai dan biayanya di pindahkan ke departement produksi atau gudang barang jadi
6.      Untuk mengumpulkan mengiktisarkan dan menghitung biaya baik total maupun perunit menurut masing – masing departement di gunakan formulir lapooran biaya produksi
Biaya Produksi Per Departemen
Biaya produksi yang dikeluarkan pada setiap Perdepartement seperti bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik di akumulasikan dalam akun barang dalam proses
Dalam metode harga pokok proses, element – element biaya produksi secara total maupun per unit di iktisarkan dalam laporan biaya produksi.
Laporan ini juga menunjukan perhityngan atas biaya dari jumlah unit yang selesai kemudian di pindah kan ke departement berikutnya, serta biaya dari jumlah unit yang ms dalam proses



 

Prosedur Akutansi Untuk Biaya Bahan, Tenaga Kerja dan Overhead Pabrik
Misalnya departement pemotongan, mengunakan bahan langsung untuk 1 periode tertentu sebesar Rp 38.000.000 Maka ayat jurnal untuk mencatat pemakaian bahan langsung tersebut sebagai berikut
Barang dalam proses dept pemotongan                                    38.000.000
Persediaan Bahan                                                                    38.000.000

Dalam metode pokok pesanan diperlukan suatu pekerjaan tambahan yaitu: mendistribusikan gaji kariawan pabrik kepada pekerjaan pesanan yang di lakukan. Ayat jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dari akun gaji dan upah ke masing – masing departement produksi adalah
Barang dalam proses dept pemotongan                                    39.240.000
Barang dalam proses dept perakitan                                         43.168.000
Gaji dan upah                                                                          82.408.000

Akutansi biaya overhead pabrik. Dalam pembebanan biaya overhead pabrik kepada departemen produksi dapat digunakan biaya  yang sesungguhnya terutama apabila tingkat produksi relatif konstan. Ayat jurnal yang di buat untuk mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya sebagai berikut.
BOP                                                                             75.590.000
Biaya yang masi harus di bayar                                                             5.390.000
Hutang dagang                                                                                   20.500.000
Akumulasi penyusutan                                                                        36.500.000
Biaya di bayar di muka                                                                        7.200.000
Persediaan bahan                                                                                 3.500.000
Gaji dan upah                                                                                      2.500.000

Ayat jurnal yang perlu di buat pada akhir periode untuk membebankan biaya overhad pabrik dengan mengunakan overhead pabrik mengunakan tarif yang di tetapkan di muka adalah sebagai berikut
Barang dalam proses dept pemotongan                                    36.720.000
Barang dalam proses dept perakitan                                        39.824.000
BOP yang di bebankan                                                                        76.544.000
                                                                                    
Pengaruh Dari Otomatisasi
Struktur biaya akan berubah apabila terjadi otomatisasi dalam lingkungan manufaktur. Dengan otomatisasi yang di lakukan secara menyeluruh dalam segala aspek kegiatan pabrik maka biaya tenaga kerja langsung akan menurun dan biaya ini menjadi bagian yang tidak berarti dalam jumlah produksi.  Sebaliknya biaya overehead pabrik meningkat dengan adanya otomatisasi. 
Laporan Biaya Produksi
Departemen pemotongan
Berikut ini adalah informasi untuk departemen pemotongan
Data produksi untuk bulan januari 2011 menunjukan departemen pemotongan memasukkan 40.000 unitkedalam proses produksi. Dari jumlah tersebut, 32.000 unit selesai dan dipindahkan ke departemen perakitan. 8.000 unitmasih dalam proses.
Jumlah unit dalam proses pada akhir bulan januari sebanyak 8.000 unit dengan tingkat penyelesaian bahan baku 100%, tenaga kerja langsung 50%, dan biaya overhead pabrik 50%.jumlah unit yang dianggap selesai pada bulan januari untuk tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik adalah sebesar 4.000 (50% X 8.000) sedangkan untuk bahan tidak lagi memerlukan biaya tambahan dengan produksi ekuivalennya adalah 8.000 unit (100% X 8.000)ngan seluruhnya berjumlah Rp 3.060
Biaya per unit. Biaya bahan baku untuk bulan januari adalah sebesar Rp 38.000.000 dengan produk ekuivalen sebanyak 40.000 unit. Maka biaya per unit untuk bahan baku adalah sebesar Rp 950 (Rp 38.000.000 : 40.000) biaya per unit departemen pemoto yaitu setelah dijumlahkan dengan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik masing-masing sebesar Rp 1.090 dan Rp 1.020
Dalam laporan ini biaya Pertanggungjawaban adalah sebesar Rp 113.960.000 jumlah ini merupakan biaya yang dibebankan kepada departemen pemotongan yang terdiri atas biaya bahan baku langsung sebesar Rp 38.000.000, biaya tenaga kerja langsung Rp 39.240.000 dan biaya overhead pabrik Rp 36.720.000
PT RATIH
Departemen pemotongan
Laporan Biaya produksi
Bulan januari 2011
Produksi dalam unit

A. produksi yang harus dipertanggungjawabkan
Unit yang dimsukkan dalam proses
Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan


B. pertanggung jawaban produksi:
Unit yang ditransfer ke dept. Berikutnya
Unit dalam proses akhir periode( tingkat penyelesaain:
Bahan baku 100% tenaga kerja langsung dan overhead parik 50%)
Jumlah unit yang dipertanggungjawabkan

40.000
40.000


32.000


8.000
40.000

BIAYA PRODUKSI






A. Biaya yang harus dipertanggungjawabkkan

Total

per Unit









biaya yang ditambahkan







Bahan baku



 Rp         38.000.000

 Rp                    950

Tenaga kerja langsung



 Rp         39.240.000

 Rp                 1.090

Overhead pabrik



 Rp         36.720.000

 Rp                 1.020

Jumlah biaya yang harus dipertanggungjawabkan
 Rp       113.960.000

 Rp                 3.060









B. Pertanggungjawaban biaya





Biaya ditrasfer ke Dept. Berikut














32.000xRp 3.060






 Rp        97.920.000









Bahan dalam proses akhir periode






Bahan baku (8.000xRp 950)


 Rp           7.600.000



Tenaga kerja langsung







(8.000x50%xRp1.090)



 Rp           4.360.000



Overhead pabrik







(8.000x50%xRp1.020)



 Rp           4.080.000










 Rp        16.040.000

Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan



 Rp      113.960.000









C. Perhitungan biaya per unit





Produksi dan ekuivalen







Bahan baku



32.000+100%+8.000
=
40.000 unit

Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik

32.000+50%+8.000
=
36.000 unit
Biaya per unit :




 Rp         38.000.000
=
 Rp                    950
Bahan baku




40.000
=








=

Tenaga kerja langsung



 Rp         39.240.000
=
 Rp                 1.090






36.000
=








=

overhead pabrik



 Rp         36.720.000
=
 Rp                 1.020






36.000













Tidak ada komentar:

Posting Komentar